Malukat Di Pancoran Solas Sebagai Ikhtiar Menyembuhkan Penyakit

Pancoran Solas mulai dikenal masyarakat sebagai destinasi wisata yang unik. Pancoran air berjumlah 11 buah dipercaya memiliki tuah. Salah satunya dimanfaatkan pengunjung untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Sebagian besar penduduk aslinya pernah memanfaatkannya. Ketenarannya lantas membuat masyarakat dari luar desa turut mengambil manfaat. Kebanyakan adalah orang-orang yang sedang berikhtiar untuk mendapatkan kesembuhan dari penyakitnya.

Sumber foto : youtube.com/watch?v=jCn63QlFdS0

Gambaran Tentang Pancoran Solas

Pancoran Solas Bangli namanya mulai dikenal oleh masyarakat luas. Kawasan ini dikunjungi dengan berbagai alasan. Apalagi setelah kawasan ini masuk dalam bagian pariwisata di Bangli.

Area ini cukup luas. Memiliki kurang lebih 11 pancoran. 1 pancoran letaknya di bagian atas dan disebut dengan Palinggih. Pancoran teratas ini biasanya dimanfaatkan warga untuk upacara khusus.

Sementara 10 pancoran di bawahnya digunakan oleh masyarakat umum. Terutama untuk upacara malukat. Upacara ini tak lain sebuah kegiatan untuk mendapatkan kesembuhan dari sejumlah penyakit.

Dikatakan bahwa 10 pancoran ini melambangkan Dasa Aksara. Dasa Aksara ini bersemanyam di dalam tubuh setiap manusia. Dengan kegiatan malukat di 10 pancoran tersebut, secara tidak langsung juga akan membersihkan kekotoran fikiran dan tubuh seseorang.

Bagi Anda yang ingin berkunjung, Anda harus melewati puluhan anak tangga menuju lokasinya. Lokasinya masih tersembunyi sehingga Anda perlu bertanya pada warga setempat. Atau, Anda juga bisa meminta bantuan untuk mengantarkannya.

Daya Tarik Pancoran Solas Bangli

Bicara mengenai daya tariknya, Pancoran Solas ini tidak hanya menyuguhkan suasana alam yang sejuk. Tapi juga menyuguhkan manfaat yang sangat diperlukan oleh seseorang. Setidaknya, itulah yang dipercaya oleh warga setempat.

Manfaatnya tak lain adalah sebagai media untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Seperti diceritakan bahwa dulunya ada pasien yang mengalami stroke berat. Setelah membersihkan diri di sini beberapa kali, penyakitnya terangkat.

Tidak hanya penyakit berat saja, penyakit non medispun bisa hilang dengan sarana air tersebut. Misalnya penyakit kesurupan atau gangguan makhluk gaib. Masalah ini bisa ditangani dengan izin Tuhan yang maha kuasa.

Bahkan ada beberapa pengunjung yang datang dengan harapan untuk memiliki keturunan. Setelah sekian lama menikah dan belum diberikan keturunan, pengunjung datang untuk berikhtiar di sini.

Kegiatan yang dilakukan adalah malukat. Prosesi malukat ini diawali dengan membawa canang. Canang ini dihaturkan ke masing-masing pancoran yang jumlahnya sekitar 10 buah. Tapi bila ingin memanfaatkan pancoran palinggih, pengunjung perlu membawa Pajati.

Setelah itu, pengklukatan baru dilakukan dari Utara ke Selatan. Pada prosesi ini, orang yang melakukan malukat akan disirat sebanyak 11 kali. Kemudian seseorang diminta untuk meminum airnya sebanyak 3 kali serta cuci muka 3 kali.

Sehabis itu, pengklukatan ke seluruh badan baru bisa dilakukan. Yang paling utama adalah membersihkannya pada area yang dipandang memiliki penyakit. Dengan pembersihan tersebut, segala macam penyakit yang menempel bisa hilang.

Perlu diingat bahwa masing-masing pancoran ini dipercaya memiliki khasiat tersendiri. Khusus pancoran ketiga dipercayai sebagai tirta penyembuh penyakit. Sementara sisanya dipercaya sebagai penglebur Mala.

Ketika seseorang berada di pancoran ketiga, biasanya pengunjung akan merasa muntah-muntah. Itu menandakan reaksi dari keluarnya penyakit. Setelah itu baru dilakukan pembersihan secara menyeluruh.

Kepercayaan ini masih sangat terjaga. Lokasinya sendiri berada di Desa Taman Bali Kec & Kab Bangli, Bali. Ketika berada di sana, jagalah kesopanan dengan baik.

Demikianlah informasi mengenai keunikan pancoran yang membuat banyak orang tertarik untuk mengunjunginya. Jika Anda penasaran, silahkan rencanakan untuk berkunjung ke Pancoran Solas di waktu yang tepat.