Uniknya Tradisi Sapi Gerumbungan, Warisan Budaya Rakyat Buleleng

Ada banyak tradisi unik yang bisa ditemukan di Buleleng, salah satunya yaitu tradisi Sapi Gerumbungan. Tradisi ini merupakan warisan dari nenek moyang yang sampai sekarang masih terus dijaga dan dilestarikan. Tidak hanya sebagai warisan budaya namun juga daya tarik wisata yang unik. Karena itu pada saat pelaksanaan tradisi ini banyak wisatawan datang untuk melihat pertunjukannya.

Keseruan Tradisi Sapi Gerumbungan Yang Unik

Kabupaten Buleleng memang menyuguhkan banyak objek wisata unik dan menarik. Mulai dari keindahan alam hingga keberagamaan budaya yang berkembang dikalangan masyarakat. Contohnya seperti tradisi Sapi Gerumbungan yang terdapat di Kecamatan Banjar, Buleleng. Menjadikan tempat ini sebagai salah satu objek wisata unik di daerah Buleleng yang menarik dan wajib dikunjungi.

Merupakan budaya warisan asli rakyat Buleleng, tradisi ini tidak akan Anda temukan di daerah lain. Tradisi yang mengikutsertakan sapi ini sendiri adalah sebuah pertunjukan seni yang dilakukan oleh para petani setelah membajak garapan mereka. Ketika melihat tradisi ini, Anda mungkin akan teringat dengan karapan sapi atau Makepung. Mengingat tradisi ini sama-sama menyuguhkan atraksi sapi yang menarik.

Sumber foto disini

Pada pertunjukan tradisi ini, sepasang sapi akan dihubungkan satu sama lain dengan kayu yang disebut “uga” pada lehernya. Ditengah-tengah uga tersebut terbentang kayu sepanjang 3 meter sebagai tempat berdiri joki, orang yang mengendalikan sapi. Sapi-sapi yang ikut serta dalam tradisi ini merupakan sapi jantan yang dihias dan dikalungi dengan genta besar atau Gerumbungan di lehernya.

Dalam pertunjukan Sapi Gerumbulan ini, peserta yang terdiri dari joki dan sapi-sapi jantan sudah terlatih sebelumnya. Jadi jangan khawatir kalau sapi akan mengamuk dan tidak terkendali dengan baik oleh jokinya. Setiap joki ini bertugas mengarahkan sapi-sapinya agar melaju pesat dan menjadi pemenang. Namun penilaian dalam lomba ini bukanlah adu kecepatan melainkan keseniaannya.

Pada tahun 2002, tradisi kuno ini diresmikan oleh Bupati Buleleng melihat antusiasme para petani dalam mengikuti acara ini. Sehingga diharapkan agar tradisi ini bisa terus bertahan dan pada tiap penyelenggaraannya bisa terprogram dan berjalan dengan baik. Tradisi rakyat Buleleng yang satu ini juga sering diperlombakan dalam piala Bupati pada rangkaian Hari Ulang Tahun kota Singaraja di bulan Maret.

Hingga sekarang tradisi ini masih terus dilaksanakan dan menjadi salah satu daya tarik wisata di kawasan Bali Utara. Jika Anda tertarik menyaksikan tradisi masyarakat di Singaraja Buleleng ini, Anda bisa berkunjung di bulan Agustus. Sebab pertunjukan ini biasa diadakan setiap tahunnya pada bulan Agustus.

Lokasi dan Transportasi

Tradisi Sapi Gerumbungan hanya bisa Anda temukan di daerah Buleleng, salah satunya yaitu di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar. Jika belum paham letak lokasinya, Anda bisa mencarinya di aplikasi google maps yang terpasang di smarthphone Anda. Kawasan wisata ini juga menyediakan beberapa fasilitas, mulai dari area parkir, warung makan, kamar mandi, tempat istirahat hingga penginapan.

Jika berencana pergi berkunjung ke tempat ini, Anda bisa memilih transportasi yang akan Anda gunakan karena akses jalannya yang mudah. Jika Anda membawa motor atau mobil pribadi, Anda bisa meminta panduan arah di google maps agar tidak kesasar. Sementara jika naik kendaraan umum, Anda bisa berhenti di terminal bus kota Banjar. Untuk kemudian menuju Desa Kaliasem hingga sampai ke lokasi wisata.

Pertunjukan tradisi Sapi Gerumbungan di Singaraja Buleleng Bali ini tidak diadakan setiap waktu. Untuk itu sebelum pergi berlibur ke tempat ini, cari tahu lebih dulu beberapa informasi untuk mengetahui kapan tradisi ini akan dilakukan.